Biaya Kebutuhan Usaha
Setelah kita mengetahui jenis-jenis kebutuhan usaha yang diperlukan untuk mendirikan usaha atau menjalankan usaha, kita akan merinci jumlah setiap jenis kebutuhan usaha. Kemudian harus disusun anggaran untuk kegiatan dalam periode tertentu. Artinya dengan kita mengetahui jenis dan jumlah kebutuhan usaha, kita dapat lebih mudah membuat rencana anggaran untuk memulai suatu usaha dan selama perusahaan berjalan dalam beberapa periode.
Besaran uang (dana) yang akan digunakan untuk menutup biaya dan jenis-jenis biaya yang diperlukan dibuat secara rinci berdasarkan harga saat ini. Rincian jenis komponen kebutuhan usaha dan total biaya yang dikeluarkan ini kita kenal dengan nama biaya kebutuhan usaha. Banyaknya jenis dan jumlah yang digunakan untuk kebutuhan usaha disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Artinya komponen biaya kebutuhan usaha tergantung dari jenis komponen kebutuhan usahanya. Secara garis besar berikut ini beberapa jenis-jenis komponen kebutuhan usaha meliputi:
1. Biaya prainvestasi
Biaya Prainvestasi adalah biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam rangka memulai suatu usaha. Jenis biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini misalnya biasaya survey lapangan, biaya pembuatan studi kelayakan, pengurusan izin-izin, pengurusan dan pembersihan lahan, serta biaya prainvestasi lainnya.
2. Biaya pembelian aktiva tetap
Biaya pembelian aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap yang berwujud dan aktiva tetap yang tidak berwujud. Biaya pembelian aktiva tetap berwujud adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli aktiva tetap seperti pembelian tanah, pendirian bangunan usaha, pembelian gedung, pembelian mesin-mesin produksi atau peralatan produksi, pembelian kendaraan operasional, pembelian inventaris kantor, seperti meja, kursi, komputer. Sementara itu, aktiva yang tidak berwujud terdiri dari biaya pra operasional, pembelian lisensi, hak paten, hak cipta, atau sistem franchising (waralaba).
3. Biaya operasional
Biaya operasional digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan adalah sejumlah dana yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha yang sedang berjalan. Biaya operasional meliputi gaji karyawan, upah, biaya listrik, biaya telepon, biaya air, biaya pemeliharaan mesin, pajak, premi asuransi, biaya pemasaran dan biaya-biaya lainnya.